Critical Chain Project Management – Menjalankan sebuah proyek tentunya membutuhkan persiapan dan perhitungan yang akurat guna memaksimalkan proses pelaksanaannya supaya mampu memenuhi target.

Biasanya, sebuah proyek melibatkan banyak pihak, terutama pada perusahaan-perusahaan besar yang menjalankan sebuah proyek untuk jangka panjang.

Supaya proses pengerjaan proyek berjalan sesuai rencana, penerapan critical chain project management menjadi hal yang nggak boleh terlewatkan. Meskipun belum banyak yang familiar dengan critical chain project management, metode yang dikembangkan oleh Eliyahu M. Goldratt pada tahun 1997 ini merupakan salah satu bagian dari Teori yang Goldratt ciptakan, yakni TOC (Theory of Constraints) dalam menyelesaikan permasalahan saat mengerjakan sebuah proyek.

Apa itu Critical Chain Project Management?

critical chain project management
Photo by Vlada Karpovich from Pexels

Singkatnya, Critical Chain Project Management (CCPM) atau dalam bahasa Indonesianya adalah Manajemen Proyek Rantai Kritis merupakan metode untuk memaksimalkan pengelolaan dan perencanaan proyek serta memberikan penekanan pada sumber daya yang dianggap penting supaya proyek berjalan sesuai rencana.

Seberapa Pentingkah Critical Chain Project Management pada Sebuah Proyek?

Dalam penerapan metode CCPM, hal-hal utama yang diperhatikan seperti meningkatkan biaya, estimasi waktu, melakukan perbandingan dengan metode yang telah digunakan sebelumnya, serta disediakannya “jalur kritis” ketika rencana proyek hampir melenceng dari rencana yang telah disepakati, sehingga menyediakan satu waktu dengan jadwal yang sangat padat dan ketat supaya tujuan proyek dapat terlaksana dengan baik.

Tahapan Critical Chain Project Management

Dilansir dari Techopedia, terdapat tiga tahapan dalam metode Critical Chain Project Management. Penjelasannya seperti di bawah ini!

1. Perencanaan (planning)

Melakukan estimasi dari segi waktu dan biaya, memikirkan risiko-risiko yang akan terjadi dalam proses pengerjaan proyek serta merencanakan tugas-tugas kritis jika memang dibutuhkan nantinya.

2. Eksekusi (execution)

Memfokuskan pada sumber daya yang digunakan dalam pelaksanaan proyek serta diprioritaskan secara maksimal hingga memenuhi segala kebutuhan yang dibutuhkan pada proyek tersebut.

3. Ulasan (review)

Melakukan ulasan dari setiap tugas tiap divisi yang terlibat pada pengerjaan proyek, apakah masing-masing sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan sesuai target hingga apa saja indikator yang mempengaruhi setiap tugas tersebut. 

Manfaat Penerapan Metode Critical Chain Project Management

critical chain project management
Photo by Mikael Blomkvist from Pexels
  1. Mampu meningkatkan proses pengerjaan proyek supaya lebih cepat, bahkan pada “tugas kritis” yang disediakan saat proyek mengalami kendala pun dapat terselesaikan dengan baik.
  2. Prose kontrol dan pengawasan proyek tentunya lebih terarah dengan menerapkan beberapa penyelesaian ketika menghadapi permasalahan, seperti trade off (Melakukan proses pertukaran biaya dan waktu secara efisien) dan crash program (Penambahan biaya yang dibutuhkan supaya pengerjaan proyek berjalan lebih cepat). Jika perlu, memanfaatkan waktu lembur pun menjadi pilihannya.
  3. Tersedianya time slack, yakni adanya kelonggaran waktu yang dapat dimanfaatkan oleh manajer ketika waktu kritis nggak dibutuhkan dengan cara memindahkan para tenaga kerja, penggunaan alat dan pengurangan biaya supaya proses penyelesaian proyek lebih efisien dan praktis.

Kalau kamu berhasil menerapkan metode CCPM dalam mengerjakan proyek, sudah pasti efisiensi waktu bisa kamu rasakan. Setuju dong kalau waktu itu sangat berharga? Makanya ada pepatah time is money. 

Seberapa Pentingkah Critical Chain Project Management pada Sebuah Proyek?

Ngomongin soal efisiensi waktu,  pernah nggak sih kamu lagi mengakses sebuah website tapi websitenya lemot banget? Pasti bikin sebel dan buang-buang waktu kan! 

Nah, kalau kamu punya website, jangan sampai ya websitemu performanya nggak oke dan butuh waktu yang lama untuk sekedar mengaksesnya.

Maka dari itu, Difacom Solusindo hadir menyediakan solusi untuk kamu dengan menyediakan layanan Cloud Hosting l sebagai rekomendasi cloud hosting terbaik.

Mulai dari harga Rp10.000 hingga Rp90.000-an saja per bulan, kamu bisa menikmati performa website kamu bekerja tanpa hambatan meskipun traffic sedang tinggi-tingginya! Tentunya hal tersebut memberikan kenyamanan saat mengakses sebuah website, bukan?

Pilih beragam paket yang disediakan oleh Difacom Solusindo melalui layanan Cloud Hosting dengan cara klik disini.

Sumber Link: Kunjungi website