[ad_1]
Setelah mengumpulkan dana $ 50 juta di masa lalu, CEO Modalco Reynold Wijaya enggan berkomentar. Bertemu di sela-sela pertemuan media di Jakarta dan mengatakan mereka masih punya uang untuk menjalankan bisnis. Sekarang perusahaan fintech yang baru muncul berfokus pada pengembangan layanan dan meningkatkan jumlah peminjam di Indonesia.
“Kami dapat memastikan bahwa Modalku terus mengelola bisnis dengan sumber daya saat ini.” Tentu saja, tidak menutup kemungkinan apakah ada investor yang mau berinvestasi di Modalku.
Mudalco telah memperoleh B34 miliar di bawah kepemimpinan Softbank Ventures Korea, dengan dukungan Secoya India, Alpha GVC Ventures, Golden Gate Ventures, Calgary dan Lin Ventures.
Terkait dengan ekspansi, Reynold menekankan bahwa saat ini tidak ada rencana untuk menambah basis operasional di negara lain. Modalku memiliki basis operasi di Indonesia, Singapura dan Malaysia.
Dia mengarahkan pinjaman sebesar 7 triliun rupiah
Pada kesempatan ini, Reynold Wijaya bersama dengan COO Modalku Iwan Kurniawan memindahkan banyak prestasi bisnis. Mereka dikatakan telah berhasil menyalurkan 7 triliun rupiah pinjaman modal komersial kepada UKM di wilayah operasinya. Sementara itu, hingga kuartal pertama 2019, Modalku diarahkan hingga 750 ribu pinjaman UKM.
“Tujuannya adalah bahwa pada akhir 2019, kita dapat meningkatkan distribusi dana menjadi 10 triliun rupiah di Indonesia, Singapura dan Malaysia, sementara Reynolds mengatakan bahwa sementara peningkatan peminjam diperkirakan akan meningkat lebih dari satu juta peminjam.
Disebutkan tentang mendapatkan izin kerja dari OJK, telah mengungkapkan bahwa mereka masih dalam proses persiapan dan berusaha untuk memenuhi semua permintaan yang diidentifikasi oleh regulator. Hingga kini, Modalku telah terdaftar dan diawasi oleh OJK sebagai pemain pinjaman teknis.
“Kami telah menyediakan semua persyaratan yang disyaratkan dan masih menunggu daftar tunggu untuk mendapatkan izin.” Tentu saja, kami berusaha untuk mematuhi semua syarat dan ketentuan yang diberikan oleh OJK kepada kami, “kata Reynold.
Pada Mei 2019, setidaknya ada tujuh perusahaan pemberi pinjaman Fintech yang memperoleh lisensi komersial dari OJK. Mereka adalah Investree, Amartha, Dumpet Kilat, Kimo, Danamas, Toko Modal, dan Friend Money. Pada Mei 2019, ada 113 perusahaan pemberi pinjaman P2 terdaftar dan dikendalikan oleh OJK.
Targetkan pemilik toko dan warung makan
Modalku memberikan layanan kepada usaha kecil dalam bentuk pinjaman tanpa agunan. Tujuannya adalah pemilik kios dan bahan makanan di pasar. Pinjaman yang dapat diperoleh dari perusahaan-perusahaan ini mulai dari Rs, 1 juta hingga Rs, 1,5 juta. Itu dimulai pada 2018.
“Untuk kegiatan pemasaran dan pendidikan kami, sistem kami masih dalam bentuk” pemilihan bola “, yang berarti bahwa perwakilan dari Modalku datang kepada mereka dan menawarkan pinjaman pada sistem yang cepat dan andal,” kata Wakil Presiden Modalku untuk Bisnis Mikro & Operasi Sigit Aryo Tejo.
Modalku tahun ini menargetkan lebih banyak sektor yang dikenal sebagai “kurangnya layanan” dan belum terlihat oleh pemain alternatif. Sejauh ini, Modalku telah merangkul sekitar 20.000 pemilik toko dan toko kelontong di wilayah Jabodetabek. Untuk di luar Jabodetabek, juga tersedia di Bandung. Dalam waktu dekat akan menyusul di Surabaya.
Untuk memfasilitasi akses peminjam, tim Modalku juga menyediakan instruksi untuk menggunakan platform Modalku di desktop.
Baca juga
Distribusi Modalku Bidik Kredit mencapai 3 triliun rupiah pada tahun 2018
Layanan yang membantumenjual di era digital
Fintech POJK Derivation rules: “ESCROW” menjadi masalah
Pemain pinjaman P2P menyalurkan pinjaman senilai 1,44 triliun rupiah pada Agustus 2017
Modalku dan TaniHub menawarkan solusi arus kas kepada petani Indonesia
“Sejauh ini untuk pemberi pinjaman, penggunaan aplikasi masih banyak dipilih, sedangkan untuk peminjam secara khusus kami menyediakan akses melalui browser desktop atau perangkat seluler,” kata Reinhold.
Sejauh ini Modalku telah memperkenalkan berbagai produk, termasuk pinjaman UKM dan pembiayaan faktur berdasarkan faktur bisnis. Reynold mengatakan bahwa pembiayaan tagihan saat ini berkontribusi signifikan terhadap pendapatan bisnis.
“Saya dapat menyebutkan jumlah portofolio keuangan tagihan terbesar di Modalku, yang bisa hampir setengah dari kontribusinya, tetapi pada awal 2019, kami mulai melayani pedagang kecil yang membutuhkan pinjaman dengan cepat dan mudah,” simpul Reynold.
Sumber Artikel : https://www.jualanbarang.com/blog/bisnis/modalku-menyalurkan-pinjaman-7-triliun-rupiah-mulai-fokus-pada-pengusaha-muda/