[ad_1]
Pusat penelitian dan pengembangan (R & D) atau Litbang saat ini tampaknya menjadi kewajiban bagi perusahaan teknologi untuk memilikinya. Secara umum, pusat Litbang didirikan untuk memastikan pengembangan produk yang berkelanjutan dan memaksimalkan potensi data bisnis (data besar). Perusahaan teknologi kelas atas seperti Grab, Gojek dan Bukalapak telah memulai inisiatif Litbang
Alasan tertentu bervariasi mulai dari optimalisasi insinyur hingga kepemilikan, dan pengembangan bakat baru, hingga menemukan teknologi baru seperti kecerdasan buatan, IoT, pembelajaran mesin, dan lainnya.
Pusat Litbang di Grab
Coba lihat untuk menjadi “aplikasi super”, sekarang Grab tidak hanya memiliki pusat Litbang di Indonesia, tetapi juga India, Vietnam, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura dan Cina.
Salah satu pusat litbang khusus Grab adalah untuk manajemen data. Data yang dikumpulkan digunakan oleh Grab untuk menemukan solusi dan inovasi jangka pendek dan jangka panjang.
Solusi jangka pendek sedang mencoba untuk membangun seperti mengoptimalkan jumlah permintaan inventaris mengemudi. Adapun rencana jangka panjang, Grab ingin mengubah sistem transportasi ke arah yang lebih baik, misalnya mengurangi jumlah kendaraan jalan, menyediakan transportasi yang lebih aman, dan mengurangi polusi.
Seperti yang diketahui KrAsia, pusat Grab R & D di setiap negara mengembangkan produk yang berbeda sesuai dengan kondisi setempat. Di Bangalore India misalnya, tim R & D Grab berfokus pada pengembangan platform keuangan dan data besar.
Sementara itu, R&D di Beijing berfokus pada GrabFood dan IoT. Di Ho Chi Minh, tim R & D Grab fokus membangun sistem manajemen untuk membantuUKM. Di Malaysia, tim insinyur membangun komunikasi waktu nyata, pembelajaran mesin, dan produk web.
Di Amerika Serikat, tim R & D Grab berfokus pada keamanan transportasi pengguna, iklan, dan platform data. Di Singapura, insinyur tim berfokus pada pengalaman bagi pengemudi dan mitra pengguna, pengembangan GrabPay, GrabRewards, dan pertumbuhan pertumbuhan. Di Indonesia, pusat Grab R & D terletak di kantor pusat Kudo, didedikasikan untuk pedagang, Dapatkan mitra mengemudi, dan GrabFood.
Meskipun fokus bisnis Grab adalah Asia Tenggara, penempatan pusat Litbang di banyak negara di luar Asia Tenggara dilakukan untuk memenuhi bakat. Perspektif global ini memperkuat misi tim Litbang Grab yang berusaha menggunakan kekuatan dan bakat di seluruh dunia untuk melayani tujuan utamanya.
Peran Pusat Litbang
Bisnis digital selalu dituntut untuk memberikan layanan prima, dengan terus menghadirkan inovasi agar lebih mudah bagi penggunanya. Pusat Litbang dapat memainkan peran besar di sini, terus mengeksplorasi kemungkinan perubahan yang dapat digunakan dalam layanan.
Meskipun pusat Litbang tidak dikonfirmasi secara resmi, Gojek mengatakan bahwa ia memiliki pusat Litbang di Jakarta, India, dan Singapura. Pusat Litbang ini digunakan oleh Gojek untuk mendapatkan insinyur di dunia, serta memberikan peluang bagi talenta lokal untuk belajar lebih banyak.
Pusat Litbang masih mulai dilirik oleh layanan e-commerce seperti Bukalapak. Menyadari bahwa data aset dapat berguna untuk pengembangan produk dan penggunaan kreativitas insinyur tim yang ada, pada awal Desember 2018, kantor Litbang dibuka secara resmi di Bandung.
Co-Founder dan Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid, kantor R & D Bukalapak di Bandung akan mencoba mengembangkan teknologi IoT, data besar, dan mencoba produk baru. Saat ini Bukalapak memiliki 650 insinyur yang tugasnya adalah mengembangkan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan. Setiap tim bekerja secara khusus untuk mengembangkan produk untuk membawa perubahan pada minat Bukalapak.
Sumber Artikel : https://www.jualanbarang.com/blog/bisnis/memperhatikan-strategi-pengembangan-pusat-riset-dan-pengembangan-dalam-bisnis-digital/